Budidaya sapi potong
Keuntungan pelihara sapi potong adalah daging, susu, pupuk kandang.
Belilah bibit sapi potong pada saat musim anak masuk sekolah, atau musim kering sekitar bulan Juli, karena pada saat itu banyak petani menjual ternaknya untuk kebutuhan anak sekolah, atau mengurangi karena musim kering biasanya sulit mencari pakan ternak. Karena dipasar kebanjiran ternak maka harga akan turun, beli pada saat harga sedang rendah.
Pilih sapi jenis unggul. Jenis dalam negeri ( sapi bali, sapi Ongole, sapi Po (peranakan Ongole), sapi Madura. Jenis sapi luar negeri seperti sapi Aberdeen Angus (Skotlandia), Simental (Swiss), Brahman (India)
Sapi bali mampu mencapai berat badan 300-400 kg, persentase karkas 56,9%.
Sapi Aberden Angus berbulu hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata, dagingnya padat, berat mampu mencapai 650 kg.Sapi Simental bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuningan.Sapi brahman presentase karkasnya mencapai 45%, tahan panas, kebal gigitan caplak dan nyamuk, tidak terlalu selektif terhadap pakan.
Ciri-ciri sapi yang sehat untuk dijadikan bibit adalah matanya cerah dan bersih, nafasnya tidak terganggu, tidak keluar lendir dari hidung, tidak berpenyakit, kulit bulu dan pusarnya bersih, tidak mencret.
Lokasi yang tepat untuk kandang adalah jauh dari pemukiman. Kandang dapat dibentuk tipe tunggal, maupun tipe ganda. Tipe tunggal, sapi di letakkan satu baris, pada tipe ganda sapi ditempatkan dua jajaran, diantara jajaran dibuat jalur untuk jalan. Lantai kandang dibuat miring ke arah selokan, dibuat padat dari semen, lebih tinggi dari tanah sekelilingnya. Kandang tidak tertutup rapat agar sirkulasi udara lancar.
Penempatan pakan harus lebih tinggi dari dasar kandang agar tidak diinjak dan tidak kotor. Lantai hendaknya selalu kering
Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan maka makin besar tenaga yang ditimbulkan dan makin besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk daging. Sapi memerlukan makanan 10% dari berat badan pada setiap harinya. Makanan tambahan 2% dari berat badan berupa dedak halus, gaplek, ampas tahu, bungkil kelapa. Dapat ditambah mineral berupa garam dapur.
Lakukan pencegahan terhadap penyakit adalah tindakan yang terbaik. Jaga kebersihan kandang dan peralatan, termasuk memandikan sapi.
Beberapa penyakit yang menyerang ternak sapi adalah :
Penyakit ANTRAK
Penyakit ini disebabkan oleh Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan dan pernafasan. Gejalanya, demam tinggi, badan lemah dan gemetar, sapi mengalami gangguan pernafasan, pembengkakan kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul. Keluar darah kehitaman dari telinga, mulut, anus dan vagina. Kotorannya encer dan bercampur darah. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan vaksinasi, pengobatan antibiotik, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
PMK (penyakit mulut dan kuku)
PMK sangat beresiko tinggi dan sangat cepat penularannya. Muncul di Indonesia tahun 1891 di Malang Jawa Timur.
Disebabkan oleh virus Apthae epizootica (AE). Virus ini menular melalui kontak langsung lewat air kencing, susu, liur dan benda lain yang tercemar. Gejalanya, rongga mulut, lidah, dan telapak kaki melepuh, disertai benjolan berisi cairan bening. Nafsu makan turun, suhu badan turun, mengeluarkan air liur berlebihan.
Orang yang terinfeksi PMK di tangan dan kakinya timbul bercak-bercak warna putih, seperti sariawan dimulut, badan lemah, demam, dan muntah.
Penyakit NGOROK
Disebabkan bakteri Pasturella multocida. Penyakit ini ditularkan melalui makanan yang tercemar. Gejalanya, kulit kepala, selaput lendir, lidah, anus dan vulva membengkak dan berwarna merah kebiruan. Leher dan paru-paru meradang. Sapi demam dan sulit bernafas, ngorok. Pengendaliannya melalui vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
Penyakit radang kuku
Menyerang pada sapi yang dipelihara dalam kandang basah dan kotor. Gejalanya, sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh. Kulit kuku mengelupas dan tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit. Bila tidak segera ditangani, sapi akan pincang dan akhirnya lumpuh.
Pemeliharaan sapi potong rata-rata enam bulan sudah dapat dijual. Tetapi karena pada prinsipnya berusaha adalah mencari keuntungan maka pada saat mau menjual jangan sembarangan. Saat yang baik dan tepat untuk menjual sapi adalah ketika masarakat kita ini sedang banyak kebutuhan daging seperti pada saat Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Qurban, Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Nah karena kebutuhan banyak maka harga sapi dapat laku tinggi. Beternak sapi merupakan salah satu sumber penghasil uang ... selamat mencoba.
Belilah bibit sapi potong pada saat musim anak masuk sekolah, atau musim kering sekitar bulan Juli, karena pada saat itu banyak petani menjual ternaknya untuk kebutuhan anak sekolah, atau mengurangi karena musim kering biasanya sulit mencari pakan ternak. Karena dipasar kebanjiran ternak maka harga akan turun, beli pada saat harga sedang rendah.
Pilih sapi jenis unggul. Jenis dalam negeri ( sapi bali, sapi Ongole, sapi Po (peranakan Ongole), sapi Madura. Jenis sapi luar negeri seperti sapi Aberdeen Angus (Skotlandia), Simental (Swiss), Brahman (India)
Sapi bali mampu mencapai berat badan 300-400 kg, persentase karkas 56,9%.
Sapi Aberden Angus berbulu hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata, dagingnya padat, berat mampu mencapai 650 kg.Sapi Simental bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuningan.Sapi brahman presentase karkasnya mencapai 45%, tahan panas, kebal gigitan caplak dan nyamuk, tidak terlalu selektif terhadap pakan.
Ciri-ciri sapi yang sehat untuk dijadikan bibit adalah matanya cerah dan bersih, nafasnya tidak terganggu, tidak keluar lendir dari hidung, tidak berpenyakit, kulit bulu dan pusarnya bersih, tidak mencret.
Lokasi yang tepat untuk kandang adalah jauh dari pemukiman. Kandang dapat dibentuk tipe tunggal, maupun tipe ganda. Tipe tunggal, sapi di letakkan satu baris, pada tipe ganda sapi ditempatkan dua jajaran, diantara jajaran dibuat jalur untuk jalan. Lantai kandang dibuat miring ke arah selokan, dibuat padat dari semen, lebih tinggi dari tanah sekelilingnya. Kandang tidak tertutup rapat agar sirkulasi udara lancar.
Penempatan pakan harus lebih tinggi dari dasar kandang agar tidak diinjak dan tidak kotor. Lantai hendaknya selalu kering
Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan maka makin besar tenaga yang ditimbulkan dan makin besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk daging. Sapi memerlukan makanan 10% dari berat badan pada setiap harinya. Makanan tambahan 2% dari berat badan berupa dedak halus, gaplek, ampas tahu, bungkil kelapa. Dapat ditambah mineral berupa garam dapur.
Lakukan pencegahan terhadap penyakit adalah tindakan yang terbaik. Jaga kebersihan kandang dan peralatan, termasuk memandikan sapi.
Beberapa penyakit yang menyerang ternak sapi adalah :
Penyakit ANTRAK
Penyakit ini disebabkan oleh Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan dan pernafasan. Gejalanya, demam tinggi, badan lemah dan gemetar, sapi mengalami gangguan pernafasan, pembengkakan kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul. Keluar darah kehitaman dari telinga, mulut, anus dan vagina. Kotorannya encer dan bercampur darah. Penyakit ini dapat dikendalikan dengan vaksinasi, pengobatan antibiotik, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
PMK (penyakit mulut dan kuku)
PMK sangat beresiko tinggi dan sangat cepat penularannya. Muncul di Indonesia tahun 1891 di Malang Jawa Timur.
Disebabkan oleh virus Apthae epizootica (AE). Virus ini menular melalui kontak langsung lewat air kencing, susu, liur dan benda lain yang tercemar. Gejalanya, rongga mulut, lidah, dan telapak kaki melepuh, disertai benjolan berisi cairan bening. Nafsu makan turun, suhu badan turun, mengeluarkan air liur berlebihan.
Orang yang terinfeksi PMK di tangan dan kakinya timbul bercak-bercak warna putih, seperti sariawan dimulut, badan lemah, demam, dan muntah.
Penyakit NGOROK
Disebabkan bakteri Pasturella multocida. Penyakit ini ditularkan melalui makanan yang tercemar. Gejalanya, kulit kepala, selaput lendir, lidah, anus dan vulva membengkak dan berwarna merah kebiruan. Leher dan paru-paru meradang. Sapi demam dan sulit bernafas, ngorok. Pengendaliannya melalui vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
Penyakit radang kuku
Menyerang pada sapi yang dipelihara dalam kandang basah dan kotor. Gejalanya, sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh. Kulit kuku mengelupas dan tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit. Bila tidak segera ditangani, sapi akan pincang dan akhirnya lumpuh.
Pemeliharaan sapi potong rata-rata enam bulan sudah dapat dijual. Tetapi karena pada prinsipnya berusaha adalah mencari keuntungan maka pada saat mau menjual jangan sembarangan. Saat yang baik dan tepat untuk menjual sapi adalah ketika masarakat kita ini sedang banyak kebutuhan daging seperti pada saat Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Qurban, Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Nah karena kebutuhan banyak maka harga sapi dapat laku tinggi. Beternak sapi merupakan salah satu sumber penghasil uang ... selamat mencoba.